Senin, 17 Juni 2013

Kronologi Russian Roullete ala Briptu Priya

SEMARANG, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Anto.

-Briptu Priya Yulianto diduga menembak Nucky Nugraha di mess PT TAG, Jalan Guntur, Semarang, Sabtu, 15 Juni 2013, dini hari. Anggota Dalmas, Shabara, Kepolisian Resor Kota Besar Semarang ini melakukan aksi layaknya bermain Russian Roullete.

Russian Roullete adalah istilah bermain-main dengan sejata revolver. Satu peluru dimasukkan ke dalam chamber. Silinder diputar, kemudian pelatuk ditarik sambil di tempelkan di kepala. Mereka yang beruntung bisa selamat dari peluru. Mereka yang sial, akan mendapati peluru di kepala. Karena saat silinder diputar, chamber berisi peluru berada di jalur tembak.

Briptu Priya merupakan petugas pengaman pengiriman duit ATM PT TAG. Adapun Nucky Nugraha merupakan satpam PT TAG. Keduanya dikenal dekat oleh keluarga Nucky. Briptu Priya kerap menginap di mess karena rumahnya cukup jauh, yakni Grobogan.

Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Elan Subilan menceritakan kronologi kejadian itu. Jumat, 15 Juni 2013, pukul 22.00, Briptu Priya sudah off duty. Ia melepaskan pakaiannya. Namun dia tetap membawa pistol revolvernya. Briptu Priya sempat pergi ke Jalan Pahlawan, Semarang. “Selesai bertugas dia pergi minum congyang di Jalan Pahlawan,” Elan berdalih. Jalan Pahlawan berada tak jauh dari Markas Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

Dalam keadaan mabuk, kata Elan, Briptu Priya masuk ruang istirahat karyawan PT TAG, Sabtu, pukul 02.30 WIB. Elan mengatakan anak buahnya itu memang kerap menginap di sana. Di kamar berukuran 6x6 meter itulah aksi Russian Roullete ala Briptu Priya berlangsung: ia memainkan revolver yang dipegangnya.  Berbeda dari gaya Russian Roullete, revolver Briptu Priya berisi empat peluru.

Briptu Priya menodongkan pistol ke sejumlah karyawan dan satpam di mess itu. Tak..., pelatuk ditarik. Karyawan dan satpam panik. Mereka berlarian. Namun peluru dalam chamber revolver kosong. Tak..., pelatuk kembali ditarik. Para karyawan dan satpam semakin panik. Lagi-lagi, chamber revolver masih kosong.

Elan mengatakan pistol yang dibawa Briptu Priya berisi empat peluru. Dua chamber revolver dibiarkan kosong dua sebagai pengaman atau safety. Hanya saja, Briptu Priya tak menghentikan aksinya. Pelatuk kembali ditarik. Kali ini, peluru melesak mengenai pelipis Nucky Nugara yang dalam keadaan terbaring. Peluru menembus kepala petugas satpam itu. Ia sempat dibawa ke Rumah Sakit Kariadi, Semarang. Namun dia tewas.

Russian Roullete ala Briptu Priya pun over.
Provost Kepolisian Resor Kota Besar Semarang pun menyelidiki kasus ini. Elan berjanji akan menindak tegas anak buahnya itu dengan menyidangnya secara etik dan pidana. "Saya Kapolres tidak akan menutup-nutupi," kata Elan.

Dari hasil penyelidikian semantara, Elan berdalih anak buahnya dalam keadaan saat kejadian. "Dia (polisi) diketahui dalam kondisi terpengaruh minuman keras," kata Elan, Sabtu, 15 Juni 2013.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Dwi Priyatno memastikan Briptu Priya tak menggunakan narkoba berdasarkan hasil tes urin. Namun kepolisian masih memeriksa apakah Briptu Priya benar-benar mengkonsumsi minuman keras.

Irjen Dwi Priyatno pun  sempat mendatangi Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang. Di hadapan keluarga korban, Dwi meminta maaf kepada ibu korban, Rubiyati (56 tahun). Dwi menilai peristiwa itu sebagai kelalaian. Seharusnya, setelah berdinas, pistol dikembalikan ke Mapolrestabes.

Tak sengaja...
Namun Dwi menyatakan kemungkinan penembakan itu bukan kesengajaan. “Mungkin pemicu senapan yang menyebabkan Nucky tewas itu ditarik secara tidak sengaja," kata Dwi. Apalagi Dwi memastikan tidak ada unsur saling membenci dalam kasus ini. "Unsurnya kelalaian. Itu pidana, lalai menyebabkan kematian orang lain."

Polisi akan menanggung seluruh biaya perawatan dan pemakaman korban. Meskipun saat penambakan, Priya dan Nucky tak berstatus bekerja. Kedua orang itu selama ini dikenal dekat. Ayah korban, Muryanto (63 tahun) mengakui anaknya dan Priya berteman baik. "Briptu Priya sering ke sini (rumah) kok,” kata dia. “Sama keluarga kami juga kenal baik."
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar