Rabu, 09 November 2011

Polisi Sesalkan Sikap Tertutup Manajemen Shy Rooftop

JAKARTA, (Tribunekompas)
By: Anto.

- Kepolisian Daerah Metro Jaya menilai ada kelalaian dari petugas keamanan Shy Rooftop sehingga terjadi penusukan yang berbuntut korban jiwa di tempat hiburan malam itu pada Sabtu dinihari pekan lalu. "Fungsi keamanan tidak berjalan baik," kata juru bicara Polda, Komisaris Besar Baharudin Djafar, di Markas Polda, Selasa 8 November 2011.

Menurut Baharudin, pihaknya juga menyesalkan sikap manajemen Shy Rooftop yang menutup-nutupi kasus itu. "Sekarang apa lagi yang bisa ditutup-tutupi? Kan sudah ada korban," kata mantan juru bicara Kepolisian Daerah Sumatera Utara itu.

Sebelumnya, Raafi Aga Winasya Benjamin, 17 tahun, siswa Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur, ditusuk orang tidak dikenal di kafe Shy Rooftop, di gedung Papilion, Jalan Kemang Raya Nomor 45, pada 6 November sekitar pukul 02.00 WIB. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Siaga Raya, Pasar Minggu, tapi nyawanya tidak tertolong.

Baharudin menyatakan hingga kini polisi belum bisa mengidentifikasi pelaku penusukan Raafi. Dari 24 saksi yang sudah diperiksa, tidak seorang pun yang mengenal atau mengingat ciri-ciri pelaku. Motif penusukan belum jelas, apakah hanya diawali senggolan atau ada motif lain.

Korban ditusuk di dalam kafe Rooftop dan darahnya berceceran di karpet. Polisi telah mengambil sampel noda darah itu untuk diperiksa di laboratorium forensik Polri. Saat ditanya soal dugaan manajemen Shy Rooftop menghilangkan alat bukti dan membersihkan lokasi kejadian sebelum polisi datang, Baharudin belum bisa memastikan.

"Kalau memang ada tindakan menghilangkan barang bukti, kami usut," kata Baharudin. Sebelumnya, petugas keamanan Shy Rooftop, Supriadi, membantah telah menghilangkan barang bukti.

Keluarga Raafi menolak memberi keterangan terkait dengan kasus tersebut. Tempo, yang mendatangi rumah Raafi di Jalan Kemang Timur Raya RT 07 RW 03, kemarin hanya ditemui oleh seorang pembantu rumah tangga. Dia menyebutkan, "Keluarga Raafi menyarankan agar mencari keterangan ke pihak kepolisian."

Rumah keluarga Raafi tampak sepi. Dari balik pagar cokelat setinggi 2 meter itu, terlihat karangan bunga ucapan belasungkawa di halaman rumah.

Secara terpisah, Wakil Ketua RT 07 RW 03 Kelurahan Bangka, Zaenal Arifin, menyatakan keluarga Raafi baru tinggal selama sebulan di Jalan Kemang Timur Raya. "Baru pindah dari daerah Pejaten," ujar Zaenal.

Selama tinggal di Kemang, keluarga Raafi belum pernah bersosialisasi dengan warga. Zaenal tidak mengetahui profesi orang tua Raafi. Setelah Raafi meninggal, keluarga mengundang warga sekitar dan teman almarhum untuk menggelar acara tahlilan.

Sejak peristiwa penusukan hingga kemarin, Shy Rooftop ditutup. "Kami belum tahu kapan Rooftop buka lagi. Soal kejadian itu, kami juga tidak mengerti, silakan tanya ke manajemen Rooftop," kata karyawan Shy Papilion, pengelola gedung tempat Rooftop berada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar